Tampilkan postingan dengan label Berita Anyar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Anyar. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Maret 2022

Makna Filusufis Logo Halal Indonesia Yang Baru

Makna Filusufis Logo Halal Indonesia Menurut Muhammad Aqil Irham Kepala BPJPH dapat dilihat dari bentuk dan warnanya:
1. Bentuk
Label Halal Indonesia terdiri atas dua objek, yaitu bentuk Gunungan dan motif Surjan atau Lurik Gunungan pada wayang kulit yang berbentuk limas, lancip ke atas. Ini melambangkan kehidupan manusia. Bentuk gunungan itu tersusun sedemikian rupa berupa kaligrafi huruf Arab yang terdiri atas huruf ha, lam alif, dan lam, dalam satu rangkaian sehingga membentuk kata 'Halal'. Bentuk tersebut menggambarkan bahwa semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, maka manusia harus semakin mengerucut (golong gilig) manunggaling Jiwa, Rasa, Cipta, Karsa, dan Karya dalam kehidupan. Artinya bahwa manusia akan semakin dekat dengan Sang Pencipta.
Sedangkan motif surjan yang juga disebut pakaian takwa mengandung makna-makna filosofi yang cukup dalam. Di antaranya bagian leher baju surjan memiliki kancing 3 pasang (6 biji kancing) yang kesemuanya itu menggambarkan rukun iman. Selain itu, motif surjan atau lurik yang sejajar satu sama lain mengandung makna sebagai pembeda atau pemberi batas yang jelas. Hal itu sejalan dengan tujuan penyelenggaraan Jaminan Produk Halal di Indonesia untuk menghadirkan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan produk.
2. Warna
Warna ungu sebagai warna utama label dan hijau toska sebagai warna sekundernya. Tiap warna memiliki makna masing-masing. Ungu adalah warna utama Label Halal Indonesia. Warna ungu merepresentasikan makna keimanan, kesatuan lahir batin, dan daya imajinasi. Sedangkan warna sekundernya adalah Hijau Toska, yang mewakili makna kebijaksanaan, stabilitas, dan ketenangan.


Kamis, 11 Maret 2021

Bahaya Tidur Setelah Subuh Dalam Tinjauan Islam Dan Medis




 Jika kalian terbiasa tidur setelah subuh maka berhentilah karena hal itu merupakan kegiatan yang dapat membahayakan diri kita baik lahir ataupun batin. Berikut bahaya tidur setelah subuh menurut islam dan kedokteran;

Bahaya Tidur Setelah Subuh Dalam Tinjauan Islam

1.    Tidak mendapatkan barokah dari rasulullah

Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)

Shakhr Al Ghamidi radhiyallahu anhu, sahabat yang meriwayatkan hadits ini, adalah orang yang telah membuktikan doa Rasulullah tersebut. Sebagai pedagang, Shakr biasa pergi untuk berdagang mulai pagi-pagi dan akhirnya sukses menjadi saudagar kaya.

2.    Hilangnya sifat optimis

“Lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi.” (HR. Al Bukhari)

Sebagian ulama menjelaskan bahwa ghadwah dalam hadis ini artinya adalah waktu antara Subuh dan matahari terbit.

Ulama sekaliber Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa ketika dirinya berzikir setelah Subuh, siangnya beliau semangat. Kekuatannya bertambah. Tetapi ketika tidak berzikir di waktu pagi setelah Subuh, siangnya seperti kehilangan semangat.

3.    Lemahnya fisik

Tidur di waktu pagi juga bisa mengakibatkan kondisi fisik melemah dan mudah sakit. Terutama sakit kepala. Menurut sebuah hasil studi, tidur pagi menyebabkan serebrospinal bergerak ke otak. Inilah yang menimbulkan sakit kepala.

Jauh sebelum adanya studi ini, Ibnu Qayyim Al Jauziyah telah memberikan nasehatnya. “Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat,” tulisnya dalam Zaadul Maad.

4.    Penghalang pintu rezeki

Sebagaimana Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,

 “Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu makhluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang (makruh) kecuali ada penyebab atau keperluan.”

Ibnu Qayyim Al Jauziyah masih dalam Zaadul Maad- mengatakan: “Empat hal yang menghalangi datangnya rezeki adalah tidur di waktu pagi, sedikit shalat, malas-malasan dan berkhianat.”

 

Bahaya Tidur Setelah Subuh Dalam Tinjauan Medis

Berikut ini beberapa dampak negative dari tidur setelah subuh dari pandangan medis yang dikutip dari beberapa penelitian dan Alo dokter:

1.    Diabetes Mellitus

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kurang tidur di malam hari atau kebiasaan tidur di pagi hari, atau bahkan tidur terlalu lama dapat merusak system metabolism tubuh karena pada pagi hari merupakan waktu untuk tubuh mendapatkan sumber energy (melalui sarapan) dan dapat memicu meningkatnya risiko terkena diabetes.

Tubuh akan kesulitan mengendalikan kadar gula darah karena rusaknya system metabolism, sehingga tubuh terkena diabetes. Selain itu, penderita diabetes mudah lesu dan mengantuk di pagi hari disebabkan karena produksi insulin yang rendah, sehingga tubuh tidak mampu mengubah gula darah menjadi energy.

2.    Obesitas

Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat membuat berat badan meningkat. Hal ini diduga karena kurang tidur dapat membuat nafsu makan meningkat, sehingga orang akan cenderung makan lebih banyak ketika kurang tidur.

3.    Penyakit Jantung dan Pembuluh darah

Sering tidur pada pagi hari dan kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung dan stroke. Kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah dan peradangan dalam tubuh. Kedua hal inilah yang akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

4.    Mudah Lupa dan Sulit Berkonsentrasi

Waktu tidur yang kurang dapat menyebabkan seseorang menjadi sulit untuk mengingat/ lupa. Karena saat tertidur, tubuh beristirahat dan memperbaiki sel- sel dan jaringan otak. Apabila seseorang kurang tidur, maka jaringan otaknya akan kekurangan oksigen serta energy sehingga dapat menjadi mudah lupa.

Selain mudah lupa, kurang tidur yang berkualitas dapat menyebabkan seseorang akan lebih sulit untuk focus bekerja atau belajar, sehingga dapat menurunkan produktivitas saat bekerja ataupun belajar.

5.    Mood Mudah berubah dan Peningkatan Stress

Kurangnya tidur di malam hari dalam jangka yang panjang dapat menyebabkan perubahan mood, membuat emosi seseorang menjadi kurang stabil, bahkan peningkatan stress. Berdasarkan penelitian Miftahul, dkk (2019) tidur di pagi hari dapat meningkatkan kecemasan dan stress mahasiswa.

6.    Peningkatan Risiko Kanker

Orang yang sering tidur pagi memiliki risiko terkena kanker lebih tinggi. Hal tersebut didukung beberapa studi yang menyebutkan bahwa sebagian pasien kanker memiliki kebiasaan sering begadang atau yang tidur kurang dari 7 jam.

Salah satunya adalah kanker hati, berdasarkan situs resmi UGM FK bagian Radiologi, bahwa penelitian para dokter di National  Taiwan Hospital menemukan bahwa tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang merupakan penyebab utama kerusakan hati.

Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian

Selasa, 08 Desember 2020

Kesalahan Besar Seorang Ibu Saat Membuang Asi Pertama Setelah Melahirkan

 


Kesalahan besar bagi seorang ibu saat membuang asi yang keluar pertama kali setelah melahirkan sang bayi, karena asi yang keluar pertama kali setelah melahirkan amat sangat bermanfaat bagi bayi, asi tersebut dinamakan Kolostrum.

Adapun pengertian kolostrum dan beberapa kandungannya sebagai berikut. [1]

Kolostrum (dari bahasa latin colostrum) atau jolong adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum manusia dan sapi warnanya kekuningan dan kental. Kolostrum penting bagi bayi mamalia (termasuk manusia) karena mengandung banyak gizi dan zat-zat pertahanan tubuh.

Kolostrum mengandung banyak karbohidrat, protein, dan antibodi, dan sedikit lemak (yang sulit dicerna bayi). Bayi memiliki sistem yang belum sempurna, dan kolostrum memberinya nutrisi dalam konsentrasi tinggi di seiap tetesnya. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi buang air besar pertama kali, yang disebut meconium. Karakter kolostrum ini sangat bermanfaat unntuk membersihkan tubuh bayi dari bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diproduksi ketika kelahiran.

Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dihasilkan oleh induk mamalia dalam 0-48 jam pertama setelah melahirkan (pasca-persalinan). Kolostrum mensuplai berbagai faktor kekebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir. Namun karena kolostrum manusia tidak selalu ada, maka kita harus bergantung pada sumber lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolostrum sapi (bovine colostrum) sangat mirip dengan kolostrum manusia dan merupakan suatu alternatif yang aman. Bahkan ada laporan yang menyatakan bahwa kolostrum sapi empat ratus kali lebih kaya akan faktor imun daripada kolostrum manusia.

Ada lebih dari 90 bahan bioaktif alami dalam kolostrum. Komponen utamanya dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor imun dan faktor pertumbuhan. Kolostrum juga mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan asam amino yang seimbang. Semua unsur ini bekerja secara sinergis dalam memulihkan dan menjaga kesehatan tubuh.

Perintah menyusui anak sejak awal kelahiran Allah swt perintahkan kepada ibu Nabi Musa as, sebagaimana difirmankan dalam QS. Al-Qashash [28]: 7: Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya, maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil)…. Dalam ayat ini Allah memerintahkan ibu Musa as untuk segera menyusi anaknya sesaat setelah melahirkan. Menurut Wahbah Al-Zuhailiy, ibu Musa as menyusui selama tiga atau empat bulan.[2]

Konsep menyusui dalam al-quran dijelasakan dengan menggunakan kata kerja radhi’a-yardha’u-radhâ’an-radhâ’atan, untuk menunjukkan makna pada kegiatan menyusui.[3] Kata al-radhâ’a terulang sebanyak 10 kali dengan berbagai derivasinya dalam Alquran dan tersebar dalam 5 surat, yaitu: QS. Al-Baqarah [2]: 233, QS. Al-Nisâ’ [4]: 23, QS. Al-Hajj [22]: 2, Al-Qashash [28]: 7 dan 12, QS. Al-Thalâq [65]: 6.9[4]

Secara bahasa kata al-radhâ’a bermakna menyusui, baik itu seorang perempuan atau pun binatang. Sedangkan secara istilah berarti menyampaikan air susu seorang perempuan kepada mulut bayi yang belum sampai usianya dua tahun. [5] Sebagaimana firman Allah:

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ

Artinya: “Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf”, (QS. Al-Baqarah [2]: 233).

Pakar pendidikan telah mengadakan penelitian terhadap masyarakat yang moralitasnya tinggi, diantara sebabnya adalah pada istri-istri Kaisar pada waktu itu menyusui anak-anaknya sendiri, mereka tidak mau menyerahkan anak-anak mereka kepada perempuan lain untuk menyusukannya.[6]

Dengan demikian, seyogyanya seorang ibu tidaklah memberikan anak mereka kepada orang lain untuk disusui, sebab pada masa itu adalah masa dimana seorang ibu memberikan rasa cinta dan kasih sayang lebih kepada si buah hati, dan tidak hanya itu, seorang ibu juga dapat memberikan pendidikan kepada si buah hati dengan mengenalkan kalimat-kalimat yang baik supaya dikala dewasa menjadi anak yang sholeh sholehah, sebagaimana hadis nabi ;

الام المدرسة الاولى

Seorang ibu merupakan lembaga pendidikan yang pertama (dan utama).

Maka dari itu, keberhasilan anak menjadi baik dikala dewasa lebih didominasi oleh bagaiman sikap seorang ibu kepada anak itu sendiri, begitu pula kesehatan anak tergantung pada bagaimana seorang ibu dalam merawat anak-anak mereka.

 

 

Oleh; MN



[2] Wahbah Al-Zuhailiy, Tafsîr Al-Munîr, jilid 10, h. 423

[3] Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1990), cet. VIII, h. 143. Lihat juga Ibnu Manzhûr, Lisan Al-‘Arab, Tt: Tp, h. 1660

[4] Muhammad Fuâd Abd Al-Bâqiy,Mu’jam Al-Mufahras li Alfâzh Al -Qur’ân Al-Karîm, (Kairo: Dar Al-Hadits, 1346 H), h. 321

[5] Abdurrahman al Jazîriy, Kitab Al-Fiqh ‘alâ Madzâhibi Al-Arba’ah, jilid. 4, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Alamiyah, 2003), h. 23

[6] Muhammad ‘Ali Al-Shabuniy, Rawâi’ Al-Bayân Tafsîr Âyât min Al-Qur’ân,jilid 1, h. 359


Senin, 21 September 2020

Antisipasi Bahaya Radikalisme, Penyuluh Agama Islam Palengaan Berkolaborasi Dengan Aparat Desa Dan Takmir Masjid.

18/9/2020. Dalam mengantisipasi berkembangnya bahaya radikalisme, Penyuluh Agama Islam Palengaan berkolaborasi dengan aparat desa dan takmir masjid Darul Hikmah Desa Palengaan Laok Kecamatan Palengaan. 
Langkah ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam Kecamatan Palengaan dalam mengikis habis tumbuh kembangnya radikalisme ditengah-tengah masyarkat.
Maraknya ancaman terhadap keselamatan para da`i menimbulkan keresahan bagi ummat islam, sehingga penyuluh agama islam palengaan berinisiatip untuk berkolaborasi dengan aparat desa dan takmir masjid gunan mencipatakan suasana yang kondusif. Hal ini dilakukan dengan perlahan tapi pasti, itulah langkah yang dilakukan oleh penyuluh agama islam palengaan dalam mengantisipasi bahaya radikalisme didaerah palengaan.
Syamsuri selaku penyuluh agama islam bidang radikalisme mengatakan “upaya menangkal munculnya radikalisme ditengah-tengah masyarakat dengan cara mendeteksi adanya faham yang berbau intoleran, karena mereka akan berkembang dengan membuat kelompok kecil yang menganggap dirinya paling benar, apabila mereka dibiarkan akan terus berkembang seperti benalu”. 
Langkah kolaborasi yang dilakukan oleh penyuluh agama islam palengaan mendapatkan sambutan baik dari aparat desa dan takmir masjid, mereka berharap kegiatan ini harus ditingkatkan, takmir masjid harus sering berkoordinasi dengan penyuluh dalam menangkal tumbuh kembangnya radikalisme.

Reporter. Nadir
 

Rabu, 29 April 2020

Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Yatim dan Dhuafa



Assalamualaikum wrwb.
Mohon maaf saudaraku, mungkin ada teman ingin berbagi kebahagiaan bersama anak yatim dan dhuafa.
Jumlah anak yatim dan dhuafa sementara 30 anak, namun jika dana dari hamba Allah terkumpul cukup banyak, maka jumlah anak akan ditambah.
Atas uluran tangannya, kami sampaikan terima kasih. Semoga Allah membalas kebaikan kita,  Aamiin...
Wassalamualaikum wrwb.

Sabtu, 21 Maret 2020

DAFTAR MAKAM AULIYA' SHOLIHIN DI PULAU MADURA



NO
NAMA AULIYA`
TEMPAT
1
Syeikh Kholifah Khusen /Sunan Kertoyoso & Nyai Gedhe Tondho
Martajasah Bangkalan Madura
2
Syeikhona Kholil bin Abdul Lathif,


Syeikh Kyai Asrori,


Syeikh Kyai Kafaal

3
Syeikh 'Abdul 'Adzim,
Martajasah Bangkalan Madura

Syeikh Al Habib Abdul Qodir bin Ali Baacin

4
Syeikhah Siti Maisyaroh / Buju' Sara,
Martajasah Bangkalan Madura

Syeikh Sayyid Abdullah,


Syeikh Sayyid Syarifuddin

5
Syeikh Kyai Ghozali /Buju' Kalla
Mlajah Bangkalan Madura

Syeikh Sayyid Abdullah


Syeikh Sayyid Abdurrahman bin Abdullah


Syeikh Sulthan Abdul Majid

6
Syeikh Sayyid Abu Bakar  & Nyai Syarifah Siti Maisima
Patemonan Burdijah Bangkalan Madura
7
Syeikh Buju' Kamsiyah
Rangkamisba Ketingan Bangkalan Madura
8
Syeikh Sayyid Khusein / Buju' Jimat
Banyu Sangkah Tanjung Bumi Bangkalan Madura
9
Syeikhah Siti Maryam / Buju' Pacar
Banyu Sangkah Tanjung Bumi Bangkalan Madura
10
Nyai Syarifah Ambami /Cucu sunan Giri ( Isteri Panembahan Cakraningrat I )
Air Mata Arosbaya Bangkalan Madura
11
Panembahan Pragalbo /Pangeran Islam onggu'
Makam Agung Arosbaya Bangkalan Madura

Panembahan Lemah Duwur / Pangeran Pratanu


Raden Koro / Ayahanda Pangeran Cokroningrat

12
Syeikh Sayyid Ali Abu Nahas / Buju' Geger
Gunung Geger Bangkalan Madura

Sayyidah Juriyah


Syeikh Kyai Ahmad / Buju' Sanding

13
Kanjeng Sunan Cendana /Sayyid Zainal Abidin
Kampung Ketitang Kwanyar Bangkalan Madura

Syeikhah Nyai Siti Marhamah

14
Syeikh Kyai Haji Zainal Abidin / Mursyid Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah
Kampung Masjid Ketitang Kwanyar Bangkalan Madura
15
Syeikh Sayyid Abdurrahman bin Rotib / Buju' Le Pale & Nyai Karomah
Lek Pale Kwanyar Ketitang Bangkalan Madura
16
Syeikh Abu Rizal / Buju' Guwah & Nyai Siti Maryam
Ketitang Kwanyar Bangkalan Madura

Syeikh Buju' Karputih

17
Syeikh Buju' Beringin / Mbah Rabit
Kwanyar barat Bangkalan Madura
18
Syeikh Muhaimin /Buju' Kramat
Tibul Kwanyar Barat Bangkalan Madura

Syeikh Kyai Murtadho & Nyai Rohana

19
Syeikh Kyai Rotah / Buju' Kabuan
Kwanyar Bangkalan Madura
20
Syeikh Shomadani
Telembak Pakaan Dajah Galis Bangkalan Madura
21
Syeikh Kyai Ma'sum & Syeikh Kyai Munawi
Pakaan Dajah Galis Bangkalan Madura
22
Al 'Arif Billah Syeikh Sayyid Abdurrahman Al Qodri / Buju' cleret
Gunung Sleret Galis Bangkalan Madura
23
Syeikh Sayyid Muhsin
Galis Bangkalan Madura
24
Syeikh Sayyid Abdullah bin Ali Akbar
Tengginan Klampis Bangkalan Madura
25
Syeikh Buju' Hamam & Buju' Mursyi
Belakang Masjid Muniron Bangkalan Madura
26
Syeikh Buju' Santri
Bumi Anyar Tanjung Bumi Bangkalan Madura
27
Syeikh Buju' Biluk
Bumi Anyar Tanjung Bumi Bangkalan Madura
28
Syeikh Sayyid Muhammad Sholeh & Nyai Syarifah Siti 'Aisyah
Telaga biru Tanjung Bumi Bangkalan Madura
29
Syeikh Kyai Abdurrahman &  Syeikh Kyai Abdur rahmad
Telaga biru Tanjung Bumi Bangkalan Madura
30
Pangeran Makam Agung / Pangeran Belega
Makam Agung Karang Kemasan Belega Bangkalan Madura

Pangeran Macan Putih


Pangeran Panumbak


Pangeran Kutha Leksana


Pangeran Puspa negara


Pangeran Mulati

31
Syeikh Sayyid Muhammad / Buju' Kepong
desa Kepong Belega Bangkalan Madura
32
Syeikh Sayyid Abdullah bin Muhammad Al Jufri
barat pasar sapi Belega Bangkalan Madura

Syeikh Al Habib Muhammad bin Alwi Assegaf


Syeikh Al Habib Jakfar bin Umar Fadaq

33
Syeikh Buju' Panglepor
Belega Bangkalan Madura
34
Syeikh Buju' Malakah / Buju' Dajah &
kampung keraman desa Nyurmanis Belega Bangkalan Madura

Nyai Siti Aminah / Buju' Semena

35
Syeikh Abdurrahman/ Buju' cem manis
Nyurmanis Belega Bangkalan Madura

Buju' pakis


Buju' Lesi


Buju' Abdul Hamid

36
Syeikh Buju' Sholahuddin
Kambang belega Bangkalan Madura
37
Nyai Ageng Nilun Farini / Buju' Tak serap
Alas Rajah Belega Bangkalan Madura
38
Sunan Ansoka & Syeikh Buju' Kajan Sepuh
Desa Kajan Belega Bangkalan Madura
39
Syeikh Sulaiman / Buju' Lok polok &
Gunung Lok Polok Toronan Belega Bangkalan Madura

Syeikh Buju' Kandih

40
Syeikh Buju' Shorof / Buju' Thoro / Bindoro Salim
Kampung Thoronan Nyurmanis Belega Bangkalan Madura

Syeikh Buju' Kolla

41
Syeikh Buju' Boker
Lajing Nyurmanis Belega Bangkalan Madura

Syeikh Buju' Lajing / Syeikh Jakfar Sodiq

42
Syeikh Buju' Langgar & Buju' sono / Buju' mail
Kajan Toronan Belega Bangkalan Madura
43
Syeikh Sobakhul Khair / Buju' Pereng
Kampung Pereng Bates Karang Nongko Belega Bangkalan Madura

Syeikh Syamsuddin


Syeikh Kyai Ishaq Abdurrahman


Syeikh Buju' Hamzah

44
Syeikhah Siti Maryam / Buju' Reteh ( Isteri Sayyid Abdurrahman Al Qodri Sleret )
Konang Bangkalan Madura

Syeikh Buju' Bendang


Syeikh Buju' Entel / Sayyid Abdul Hamid

45
Syeikh Buju' Batu Inten /Syeikh Sayyid Abdul Hamid bin Syeikh Bukhori
desa Batu Inten Konang Bangkalan Madura
46
Syeikh Buju' Tokotoh / Syeikh Jakfar Sodiq
desa Bandung Konang Bangkalan Madura

Syeikh Ibrahim

47
Syeikh Ya' kub ( besan Syaikhona Kholil )
kampung gugur Sin Asin Konang Bangkalan Madura
48
Auliya'illah Syeikh Sayyid Thohir
Pliyang Sampang Madura
49
Syeikh Buju' Aji Gunung / Raden Qobul
Aji Gunung Sampang Madura
50
Syeikh Buju' Kramat
Torjun Sampang Madura
51
Syeikh Khotib Mantoh / Sayyid Zainal Abidin
Lokasi Di kompleks Masjid Madegan Sampang Madura

Syeikh Buju' Adi Permana


Syeikh Buju' Pangeran Langgar


Kanjeng Ratu Ibu


Raden Ayu Intan Komala


Pangeran Tumenggung


Pangeran Cakraningrat II


Syeikh Buju' Aji

52
Pangeran Mangkubumi
Polagan Sampang Madura
53
Pangeran Panji Laras
Madegan Polagan Sampang Madura
54
Syeikh Buju' Jerangon & Buju' Gong Purba
Panembaran Sampang Madura
55
Syeikh Buju' Cendana & Syeikh Buju' Sayyid Habib
Gunung Madah Dal Penang Geligis Sampang Madura
56
Syeikh Sayyid Abdurrahman Sholeh / Buju' Lancing / Sunan Gunung Madu
Dal Penang Geligis Sampang Madura
57
Pangeran Mas & Buju' Mokah
Dal Penang Sampang Madura
58
Buju' Tumenggung & Buju' Kaid
Karang Dalem Sampang Madura
59
Pangeran Martosari
Polagan Sampang Madura
60
Al 'Arif Billah Syeikh Abdul 'Alam & Syeikh Sabrawi
Prajan Camplong Sampang Madura
61
Syeikh Ismail / Buju' Langgar
Pangungsen Torjun Sampang Madura
62
Syeikh Buju' Boker
Boker Jrengik Sampang Madura
63
Al 'Arif Billah Syeikh Maulana Abdul Jabbar &
Napo Laok Omben Sampang Madura

Syeikh Buju' Raja Tapah

64
Syeikh Buju' Santri & Syeikh Buju' Mina
Napo Daya Omben Sampang Madura
65
Syeikh Takong
Sugihan Omben Sampang Madura
66
Syeikh Sayyid Muhammad Khusein / Buyut Reyoh
Rapa Laok Omben Sampang Madura
67
Syeikh Sayyid Abdurrahman Assegaf
Omben Sampang Madura
68
Syeikh Sayyid Dawud / Buju' Konyik
Tamberu Barat Sampang Madura
69
Syeikh Sayyid Usman bin Ali bin Abdullah
Tamberu Barat Sokobanah Sampang Madura
70
Syeikh Syahid Karang Ganing / Buju' Tampe
Batu Tampe Sokobanah Sampang Madura
71
Syeikh Abdullah
Tamberu Barat Sampang Madura
72
Syeikh Dina Agung / Syeikh Abdullah Ahmad Yasin
Gunung Kumbang Sokobanah Tengah Sampang Madura

Syeikh Buju' Ratu Adil


Nyai putri Koening

73
Syeikh Buju' osong / Sayyid Sarbadi
Pang Tangis Sokobanah Tengah Sampang Madura

Syeikh Sayyid Nahar

74
Syeikh Buju' Rum
Desa Lembung Sokobanah Daya Sampang Madura
75
Syeikh Buju' Pabeng / Kyai Majah & Nyai Majah
Kampung Pabeng Sokobanah Daya Sampang Madura
76
Syeikh Sayyid Abdurrahman bin Sayyid Khusein bin Syeikh Maulana Malik Ibrahim
Biro Timur Batu Langir Sampang Madura
77
Syeikh Buju' Hesab Karungsang / Pangeran Ketepang
Pangiriman Ketepang Sampang Madura
78
Syeikh Buju' Agung Batu Kolong
Desa Kidung Barat Ketepang Sampang Madura
79
Syeikh Sayyid Abdullah / Buju' Kamtikiyah & Sayyid Abdurrahman
Ketepang Toroan Sampang Madura
80
Syeikh Abdul Manan / Buju' Kosambi
Batu Ampar Pamekasan Madura

Syeikh Basyaniyah


Syeikh Abu Syamsuddin


Syeikh Lukman


Syeikh Kyai Damanhuri

81
Syeikh Abdurrahman Rabah / Buju' Rabbah
Sumidangan Pademawu Pamekasan Madura
82
Panembahan Ronggo Sukowati
Lokasi Di Makam Raja Raja Pamekasan Madura

Pangeran Jimat


Pangeran Purbaya


Puteri Inten


Syeikh Sayyid Abdurrahman Bil Faqih


Syeikh Zainal Abidin


Syeikh Al Habib Muhammad bin Abdurrahman Bil Faqih

83
Syeikh Adirasa / Panembahan Wirabrata bin Panembahan Blingi bin Sunan Lembayung Fadhal / Sayyid Ali Murtadho
Pantai Jumiang Pamekasan Madura
84
Syeikh Buju' Mokko
Larangan Pamekasan Madura
85
Syeikh Sayyid Abdullah Al Yamani / Buju' Padukuhan
Padukuhan  Tanjung Pademawu Pamekasan Madura
86
Syeikh Abdurrahman & Syeikh Abdurrahim / Buju' Mataram
Desa Tanjung Pademawu Pamekasan Madura
87
Syeikh Abdul Qidam
Kampung Air Suci Pagedengan Galis Pamekasan Madura
88
Joko Tarub & Syeikh Maulana Maghribi
Montok Talang siring Larangan Pamekasan Madura
89
Syeikh Sayyid Ghozali / Buju' Anjali
Pasekan Pamekasan Madura
90
Syeikh Buju' Pasengsengan / Bindoro Ahmad
Desa Batu Kerbaui Pasekan Pamekasan Madura
91
Syeikh Agung Ahmad & Syeikh Agung Mahmud
Kampung Aing Panas Sumber Jalen Karduluk Pergaan Sumenep Madura
92
Syeikh Maulana Habib Rosul
Gunung Patapaan Sumber Jalin Karduluk Pergaan Sumenep Madura
93
Syeikh Sulthan Ahmad / Mbah Agung Buju' Singa 
Bluto Sumenep Madura
94
Syeikh Abdullah Lathif Al Akbar
Kampung Radeng Guluk Manjung Bluto Sumenep Madura

Nyai Dewi Murthosiyah / Istri Syekih Abdullah Lathif


Nyai Dewi Robi'ah Adawiyah

95
Syeikh Arif Madinah / Buju' Kramat
Kampung Barak Sungai Kapedih Bluto Sumenep Madura
96
Syeikh Pangeran Muhammad Hamzah
Kebon Agung Sumenep Madura
97
Pangeran Pulang Jiwo
Lokasi di Makam Raja Raja Asta tinggi Sumenep Madura

Pangeran Romo


Pangeran Jimat


Bindoro Sa'ud


Panembahan Asiruddin


Sulthan Abdurrahman Pakunataningrat


Pangeran Muhammad Saleh


Pangeran Diponegoro

98
Syeikh Abdul Jabbar bin Muhammad bin Sunan Andung
Sumenep Madura
99
Auliya' illah Al 'Arif Billah Syeikh Ahmad Baidhowi / Pangeran Katandur bin Panembahan Pekaos
Asta Katandur Kalimo'ok Kuta Sumenep Madura
100
Syeikh Khotib Paranggan / Sayyid Abdul Aziz bin Sayyid Ahmad Baidhowi
Paranggan Bangkal Sumenep Madura

Syeikh Abdullah


Syeikh Ridho

101
Syeikh  Sayyid Abu Bakar Alaydrus
Makam Jeruk purut Kalimo'ok Sumenep Madura

Syeikh Kholiq


Syeikh Sayyid Abu Bakar Bil Faqih


Syeikh Alwi bin Muhammad bin Hamid Ba'abud


Syeikh Al Habib Muhammad bin Alwi Ba'abud


Syeikh Sayyid Alwi bin Abu Bakar Bil Faqih


Syeikh Al Habib Muhammad bin Alwi bin Abu Bakar Bil Faqih


Syeikh Al Habib Umar bin Muhammad bin Ahmad Al Jufri


Syeikh Al Habib Muhsin bin Ali Al Hinduan

102
Raden Joko Thole / Pangeran Secodiningrat III bin Adipodai/ Panembahan Wirakrama bin Panembahan Blingi bin Kanjeng Sunan Lembayung Fadhal /Sayyid Ali Murtadho
Sa asa Manding Sumenep Madura
103
Syeikh Pangeran Batu Putih / Pangeran Sela Pethak / Radèn Ilyas
Tlusa Paberasan Sumenep Madura
104
Syeikh Sayyid Ali Barambang bin Syeikh Khotib Padusan bin Syeikh Sayyid 'Ubaidillah bin Syeikh Sayyid Ahmad Baidhowi
Asta Kalimo'ok Barambang Kali Anget Sumenep Madura
105
Al 'Arif Billah Syeikh Sayyid Munfar
Kalimo'ok Kali Anget Sumenep Madura
106
Syeikh Maulana Sayyid Yusuf bin Ali Al Hasani
Talango Kali Anget Sumenep Madura

Syeikh Sayyid Syarif Alwi bin Syeikh bin Alwi Al Jufri

107
Syeikh Pangeran Siding Puri &
Bangkal Kota Sumenep Madura

Kanjeng Sunan Padusan

108
Raden Kanduruhan bin Radèn Patah / Sultan Bintoro demak
Asta Karang sabu Karang Duak Kuta Sumenep Madura

Pangeran Lor


Pangeran Wetan


Syeikh Abdul Qudus bin Sayyid Abdul Karim

109
Syeikh Jimat Kramat
Belakang Masjid Lajuk / Al Mukmin Kuta Sumenep Madura
110
Syeikh Sayyid Mahfudz
Asta Gorang Garing Lombang Batang Batang Sumenep Madura
111
Syeikh Qosdun
Batang Batang Sumenep Madura

Syeikh Arbadi


Syeikh Muhammad Hamim /Buju' Karangkeng

112
Syeikh Radèn Fatah bin Panembahan Pekaos bin Sayyid Amir Khasan bin Sayyid Jakfar Sodiq / Sunan Kudus
Juruan Daya Jurak Laok Batu Putih Sumenep Madura
113
Syeikh Kyai Ali Wafa' bin Kyai Mukamal
Ambuten Madura
114
Pangeran Bukabu bin Panembahan Mandaraga
Desa Bukabu Ambunten Madura
115
Panembahan Mandaraga/ Radèn Putut/ Syeikh Abdurrahman
Kampung Mandaraga desa Keles Ambunten Sumenep Madura
116
Syeikh Kyai Mukamal
Belakang Masjid al Islah Ambunten Madura
117
Syeikh Al 'Arif Abu Sa' id
Asta Penaongan Ketetang Penaongan Pangsongsongan Madura

Syeikh Abu Sukri


Syeikh Abu Mutholib


Syeikh Kyai Abdul Karim

118
Syeikh Ali Akbar Syamsul Arifin & Syeikh Abdul Karim
Pakutan Pasongsongan Sumenep Madura
119
Kanjeng Sunan Dalem
Kolak Sokolilo Bangkalan Madura

Wallahu`alam.....